Minggu, 17 Januari 2010

Cara Mudah Menjadi Ahli Komunikasi

Jika sebelumnya,kita telah membahas tentang pengertian komunikasi interpersonal,pada postingan kali ini,kita akan membahas bagaimana menjadi ahli komunikasi. Ada beberapa syarat untuk menjadi ahli komunikasi. 

1.  Kestabilan Emosi

•   Yang dimaksud kestabilan emosi disini bukan berarti kita tidak boleh marah, sedih ataupun menangis.Tapi mampu mengatur emosi kita,mengendalikannya (memanage) dan mengeluarkannya pada saat yang tepat, memainkan emosi kita agar orang lain tidak mengerti emosi kita yang sebenarnya sehingga tidak dapat menduga-duga apa yang sedang kita inginkan dan pikirkan.Kestabilan emosi membuat hubungan dengan orang lain menjadi lebih baik dan mudah,karena orang lain lebih nyaman berinteraksi dengan individu yang stabil, tidak mood-moodan.

Kestabilan emosi adalah pengendalian emosi. Bukan hanya anggapan bahwa emosi seperti marah itu tidak baik, atau sedih itu merugikan kita.Emosi itu sendiri adalah Emosi adalah keadaan kebangkitan seseorang sebagai satu reaksi atau tindakbalas terhadap sesuatu benda atau keadaan sehingga Kestabilan emosi menurut saya adalah  suatu kondisi dimana kita mampu menjaga kondisi emosi kita sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik karena emosi dapat dikendalikan. Contoh kestabilan emosi, ada sebuah rapat angkatan 2007, beberapa anggota  memberikan argumen-argumen dengan suara keras,namun kita tidak terpengaruh dan menanggapinya secara tenang, kemudian membela diri dengan nada bicara yang biasa.Artinya,kita dapat mengendalikan emosi kita.

Langkah menanggulangi emosi(mencerdaskan emosi kita) menurut Ikhwan Sopa :
1.  Mulailah dengan cerdas literasi
2.  Bedakan pikiran dan perasaan
3.  Gunakan perasaan untuk mengambil keputusan
4.  Demonstrasikan penghargaan terhadap perasaan orang
5.  Rasakan Energinya bukan kemarahannya
6.  Validasi perasaan orang
7.  Ambil nilai positif dari berbagai emosi
8.  Belajarlah mendengar
9.  Hindari mereka dan apa yang menyiksa anda

2.  Kemampuan Mendengarkan
Menurut Covey kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand- understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust)
Menurut Pradipta kemampuan mendengarkan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu diam atau kesenyapan,mendengarkan,memahami,menerima pendapat,menerima kritik, menerima hinaan,menerima pujian
Menurut saya, kemampuan mendengarkan adalah kemampuan seseorang untuk memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh orang lain.

3.  Olah tubuh & Olah vokal
Menurut Unicom Olah vokal dapat dilatih dengan cara sebagai berikut :

a. Penguasaan Bahasa Verbal Lisan
Penguasaan Bahasa Verbal Lisan ini sangat diperlukan agar komunikasi
berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dengan cara berlatih dibawah ini :
- Berlatih Pengaturan Volume
- Berlatih Pengaturan Jeda
- Berlatih Pengaturan Intonasi
- Berlatih Pengaturan Tempo

b. Menurut Unicom Olah tubuh dapat dilatih dengan cara sebagai berikut :
Bahasa non Verbal sangat berperan di dalam komunikasi. Menurut penelitian, 70% komunikasi adalah bahasa non Verbal. Agar kita dapat berkomunikasi dengan baik, perlu dilatih bahasa nonVerbal yang tidak berpura-pura. Berikut ini macam pelatihannya.
- Olah Tubuh
- Olah Mimik Wajah
- Bahasa non Verbal yang menguatkan
- Bahasa non Verbal yang kontradiksi

Olah tubuh dan olah vokal sangatlah penting, karena komunikasi memerlukan media, yaitu bahasa (baik bahasa tubuh maupun bahasa bibir). Bayangkan seandainya media yang satu dengan lainnya tidak klop, maka proses komunikasi tidak akan dapat berjalan baik. Sama saja dengan olah tubuh/vocal. Seandainya kita tidak menguasai olah tubuh/vocal, maka proseskomunikasi akan mengalami gangguan, karena bisa saja apa yang disampaikan oleh tubuh maupun bibir kita dianggap sebagai hal yang berbeda oleh lawan bicara kita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Olah tubuh dan olah vocal merupakan bagian terpenting dalam komunikasi karena baik atau buruknya komunikasi sanagt dipengaruhi oleh bagaimana kita mengolah vocal dan mengatur pola tubuh kita ketika kita sedang berbicara atau berkomunikasi .

4.    Kekayaan Vocab / pilihan kata
Dikutip dari Dimas Hendrawan Komunikasi verbal merupakan bagian dari kekayaan vocab seseorang dan juga merupakan salah satu bentuk komunikasi yang biasa digunakan dalam dunia bisnis baik secara tertulis maupun secara lisan. Ketika seseorang berkomunikasi maka ada beberapa hal yang mempengaruhinya seperti kepribadian, kemampuan, sikap, sistem kepercayaan dan pandangan terhadap suatu masalah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang kaya akan pilihan kata akan lebih dihargai dan dihormati dalam suatu kelompok. Dalam suatu komunitas, orang yang menggunakan kata-kata bernuansa ilmiah akan lebih bisa diterima.  Contohnya, orang yang mengucapkan reduksi, lebih diperhatikan daripada yang mengucapkan pengurangan. Sekali lagi, dengan membaca buku, pilihan kata kita akan semakin banyak.

Menurut saya kekayaan vocab adalah kemampuan yang dimiliki dalam mengolah tata bahasa dalam berkomunikasi sehingga proses pertukaran informasi yang dilakukan kedua belah pihak atau lebih dapat berjalan dengan baik. Adapula macam komunikasi verbal lainya yaitu pollitese, adalah suatu bentuk penggunaan kekayaan vocab dalam komunikasi yang tujuannya menampilkan respek dan ketertarikan pada sesuatu, misalnya di prancis banyak ditemui frase kata seperti monsieur, madame, sil vons plait yang tujuannya terkait dengan respek yang baik pada seseorang dan termasuk komunikasi lisan.

Hal yang dapat dilakukan dalam kekayaan vocab :
•    Memperbanyak shilaturrohmi
•    Memperbanyak membaca
•    Memperbanayk untuk berbicara di hadapan orang.

5.  Luasnya Cara Berpikir
Menurut Pradipta tentang luasnya cara berfikir yaitu seseorang yang memiliki cara berpikir yang luas dapat dengan mudah masuk dalam suatu pergaulan dan komunitas, karena ia dapat memahami perbedaan cara pandang pribadi-pribadi dalam masyarakat.Orang-orang akan mengatakan bahwa ia sehati dan sepikiran dengan mereka (karena luasnya cara berpikirnya), sehingga ia akan dengan mudah mendapat kepercayaan dan simpati orang-orang di sekitarnya. Untuk melatih cara berpikir yang luas, kita dapat membaca buku-buku, kisah-kisah hidup orang sukses, dan terutama dengan tidak menutup diri – bertemu dengan orang banyak.Menurut saya,seseorang yang memiliki cara berfikir yang luas dapat berkomunikasi dengan baik terhadap lawan bicaranya.karena tidak dipungkiri bahwa dengan luasnya cara berfikir seseorang dalam berkomunikasi akan membawa dampak yang baik bagi inividu tersebut.contohnya,orang tersebut dapat dengan mudah beradaptasi dalam pergaulan dimasyarakat sehingga orang tersebut dapat menjadi magnet social dalam lingkungannya.

6.  Ketulusan
Menurut Widjaja dalam bukunya,Ilmu komunikasi,Ketulusan artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada individu lainnya,pemberi informasi harus yakin terlebih dahulu bahwa apa yang akan disampaikan merupakan sesuatu yang baikdan memang perluserta berguna untuk individu tersebut.
Menurut pendapat saya Ketulusan erat kaitannya dengan tujuan komunikasi. Artinya apabila,seorang ahli komunikasi pda awalnya tidak secara tulus memberikan informasi kepada lawan bicaranya,maka komunikasi tersebut akan sia-sia,karena tujuan dari komunikasi dimana kedua belah pihak seharusnya saling memahami informasi tidak dapat tercapai.

7.  Totalitas pelayanan
Seseorang yang mencapai tahap ini bisa dikatakan sebagai ahli komunikasi yang hebat dan patut mendapat acungan jempol! Mengapa? Karena orang-orang yang berorientasi pelayanan sudah mampu melepaskan diri dari segala bayangan dan keegoisan diri. Seperti teori humanisme, yang paling penting bukanlah apa yang didapat dari kehidupan, tetapi apa yang dapat kita berikan pada kehidupan dan yang paling penting adalah apa yang telah kita perbuat bagi orang lain, bukan apa yang telah orang lain perbuat untuk kita. Menurut saya dari apa yang di sebut tdai, Totalitas pelayanan yaitu seseorang yang mampu mengimplementasikan esensi-esensi komunikasi dalam berkomunikasi,karena ketika individu tersebut berkomunikasi,individu tersebut memberikan semua informasi yang bermanfaat kepada lawan bicaranya,karena orientasinya dalam berkomunikasi bukan hanya untuk kepentingan dirinya saja namun  sudah cenderung kepada kepentingan orang banyak/masyarakat.

Sekali tidak berhasil bukan berarti gagal selamanya
- untitled -




1 komentar:

Tanto Herbal Anugrah mengatakan...

Saya tertarik dengan artikel yang ditampilkan dalam blog ini saya tunggu artikel terbaru nya
Terimakasih

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar